• Menyambut Tahun Baru Islam 1446 Hijriyah dengan Semangat Hijrah

    SIDAYU - Sabtu (06/07/2024) menjadi hari bersejarah bagi umat Islam di seluruh dunia, merayakan Tahun Baru Hijriyah 1446 H. Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah menjadi dasar penetapan tahun baru ini. Hijrah tidak hanya sekadar perpindahan tempat, tetapi juga merupakan simbol perjuangan dan pengorbanan dalam mencari ridha Allah SWT.

  • PCPM Sidayu Adakan Rapat Rutin Bulanan untuk Evaluasi dan Koordinasi.

    SIDAYU - Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Kecamatan Sidayu kembali menggelar rapat rutin bulanan di Musholla yang terletak dalam kawasan Gedung Dakwah Pemuda Muhammadiyah (GDPM) Sidayu, Jum'at (5/7/2024). Rapat ini menjadi wadah penting untuk menampung berbagai ide serta membahas isu-isu krusial baik yang bersifat nasional maupun kedaerahan.

  • Merajut Kenangan di Pemuda Muhammadiyah Sidayu: Rindu yang Menggelora.

    SIDAYU - Dalam perjalanan hidup, ada momen-momen yang meninggalkan jejak mendalam dalam ingatan kita. Salah satu momen tersebut adalah keterlibatan dalam organisasi Pemuda Muhammadiyah di Kecamatan Sidayu. Kehidupan di organisasi ini bukan sekadar aktivitas biasa, melainkan sebuah pergerakan yang sarat dengan nilai-nilai perjuangan, keikhlasan, dan pengabdian.

Semangat Juang Pemuda Muhammadiyah Sidayu Semarakkan Gerak Jalan HUT RI Ke-79

 


Sidayu, pemudaberkemajuan.or.id - Ratusan warga Sidayu, Gresik, tumpah ruah memenuhi Jalan Raya Sidayu pada Ahad, 11 Agustus 2024. Mereka datang bukan hanya untuk menyaksikan, tetapi juga turut ambil bagian dalam Gerak Jalan Tradisional yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ke-79. Suara riuh sorak sorai terdengar saat peserta bergerak dari Desa Wadeng menuju Alun-alun Sidayu kota hampir 250 peserta regu membawa semangat kemerdekaan yang tetap membara dalam setiap langkah.

Kegiatan yang digelar oleh Pemerintah Kecamatan Sidayu ini tak hanya menarik perhatian masyarakat umum, tetapi juga diikuti oleh berbagai organisasi, salah satunya Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Sidayu. Dengan penuh semangat, Pemuda Muhammadiyah Sidayu mendapat Regu Kehormatan dengan huruf I, mencerminkan tekad kuat untuk turut memeriahkan hari bersejarah ini.

"Gerak Jalan Tradisional Wadeng-Sidayu merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kecamatan Sidayu untuk memperingati kemerdekaan RI. Kegiatan ini memiliki sejarah yang cukup panjang dan kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari tradisi ini," ujar Ahmad Fani Alfian, Ketua Umum PCPM Sidayu.

Muhammad Ilham, Komandan KOKAM PCPM Sidayu, menambahkan bahwa partisipasi Pemuda Muhammadiyah dalam kegiatan ini merupakan wujud nyata dari sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan di wilayah tersebut. "Kami sangat bangga dan senang bisa berpartisipasi dalam Gerak Jalan Tradisional ini. Ini adalah bentuk dukungan kami untuk terus bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan di wilayah Kecamatan Sidayu," ungkapnya dengan penuh kebanggaan. (Azhar)





Share:

KOKAM Sidayu Berperan Penting dalam Pengamanan Gerak Jalan Tradisional HUT RI Ke-79


Sidayu, pemudaberkemajuan.or.id - Di bawah terik matahari pada Siang hari Ahad, 11 Agustus 2024, ratusan peserta Gerak Jalan Tradisional memulai langkah mereka dari Desa Wadeng menuju Alun-alun Sidayu, Gresik. Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kecamatan Sidayu untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, ada satu pemandangan menarik kehadiran anggota Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Sidayu yang dengan penuh semangat berpartisipasi dalam pengamanan acara tersebut.

Komandan KOKAM Sidayu, Muhammad Ilham, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh anggota KOKAM yang telah turut serta dalam pengamanan. “Ini adalah bukti bahwa KOKAM terus bersinergi dengan seluruh pihak terkait dan menjadi syiar untuk Pemuda Muhammadiyah Sidayu,” ujarnya dengan penuh rasa bangga.

Sementara itu, Senior Komandan KOKAM Sidayu, Farihin, juga menegaskan bahwa KOKAM selalu siap dan tampil dalam pengamanan setiap kegiatan. "KOKAM senantiasa hadir di garda terdepan untuk memastikan kelancaran dan keamanan setiap acara di wilayah ini," tegasnya. 

Miftahul Huda, Komandan KOKAM Sidayu, menambahkan bahwa KOKAM turut berpartisipasi dalam pengamanan peserta gerak jalan tradisional demi mensukseskan acara tersebut. (Azhar)






Share:

Semangat Pemuda Muhammadiyah di Sidayu Tak Pudar di Tengah Kesibukan


Sidayu, pemudaberkemajuan.or.id - Di tengah hiruk-pikuk kesibukan sehari-hari, semangat para Pemuda Muhammadiyah di Kecamatan Sidayu, Gresik, tak pernah padam. Pada Sabtu, 10 Agustus 2024, Gedung Dakwah Muhammadiyah Desa Sukorejo menjadi saksi hidupnya semangat tersebut saat Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Sidayu menggelar Musyawarah Ranting (MUSYRAN) bersama, yang diikuti oleh Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah (PRPM) dari tiga desa, diantaranya Sukorejo, Srowo, dan Purwodadi.

Musyawarah ini bukan sekadar kegiatan formalitas, tetapi menjadi momentum penting bagi para pemuda untuk berkumpul dan membahas masa depan organisasi di tingkat ranting. Antusiasme tampak jelas dari kehadiran para anggota meski mereka harus membagi waktu di tengah padatnya aktivitas sehari-hari.

Dalam sambutannya, Khusnendi, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Desa Sukorejo, menekankan pentingnya acara tersebut. “Gedung Dakwah Muhammadiyah Desa Sukorejo menjadi tempat bersejarah bagi Musyawarah Ranting Bersama yang diadakan oleh PCPM Sidayu. Meskipun banyak yang sibuk dengan pekerjaan, mereka tetap meluangkan waktu untuk berorganisasi,” ujarnya bangga, mencerminkan dedikasi para anggota.

Khusnendi juga menyampaikan "agar anggota Pemuda Muhammadiyah Se-kecamatan Sidayu terus berkembang dan berpikir maju demi masa depan yang lebih baik", Harapannya.

Ahmad Fani Alfian, Ketua PCPM Sidayu, menambahkan bahwa kondisi ranting Pemuda Muhammadiyah di Sidayu saat ini membutuhkan anggota yang rela berkorban, baik tenaga maupun finansial. "Yakinlah, segala cita-cita akan dimudahkan oleh Allah SWT," ungkapnya dengan penuh keyakinan, menyemangati para anggota untuk terus berkontribusi.

Kegiatan ini, lanjut Ahmad Fani, bertujuan untuk membangkitkan semangat dan gairah pemuda Muhammadiyah di seluruh Kecamatan Sidayu. Ia juga berharap sinergi antara pemuda dan pimpinan Muhammadiyah semakin erat, sehingga mampu menghadapi tantangan zaman dengan optimisme dan kerja sama yang kuat. (azhar)



Share:

Melangkah Maju atau Mundur: Menghadapi Tantangan dalam Setiap Pilihan Hidup


Oleh Ahmad Azharuddin 

Saat melangkah ke depan dalam hidup, kita sering dihadapkan pada pilihan sulit. Setiap langkah baru yang kita ambil dalam hidup ini selalu disertai dengan tantangan, sebagaimana dinyatakan oleh Charles Darwin, “It is not the strongest of the species that survive, nor the most intelligent, but the one most responsive to change.” Setiap keputusan yang kita ambil, baik dalam karier, hubungan, atau bahkan dalam pencarian jati diri, selalu melibatkan dua jalan: terus maju menghadapi berbagai rintangan atau mundur dan menghindar dari segala risiko.

Ketika kita memilih untuk terus maju, kita memilih untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada di depan kita. Ini adalah pilihan yang penuh dengan risiko, tetapi juga sarat dengan peluang. Bayangkan seorang pengusaha yang memulai sebuah bisnis dari nol. Setiap hari, ia harus menghadapi berbagai tantangan—mulai dari masalah finansial, persaingan yang ketat, hingga kebutuhan untuk beradaptasi dengan perubahan pasar. Namun, mereka yang mampu terus maju dan menghadapi tantangan ini seringkali meraih sukses yang jauh lebih besar daripada mereka yang memilih untuk berbalik arah. Mereka adalah orang-orang yang, seperti yang dikatakan Darwin, “responsif terhadap perubahan.”

Di sisi lain, ada pula yang memilih untuk mundur ketika dihadapkan pada tantangan. Mungkin mereka merasa bahwa risiko terlalu besar atau terlalu menakutkan untuk dihadapi. Pilihan ini sering kali datang dengan rasa aman sementara, tetapi juga bisa berarti kehilangan peluang yang mungkin tidak akan datang kembali. Seorang penulis yang menghadapi penolakan berulang kali dari penerbit bisa merasa putus asa dan memutuskan untuk berhenti menulis. Keputusan ini mungkin memberi ketenangan sementara, tetapi juga berarti menyerah pada impian dan potensi yang belum terwujud.

Tantangan adalah bagian tak terpisahkan dari setiap perjalanan. Memilih untuk terus maju berarti memilih untuk menghadapi dan mengatasi kesulitan, dengan harapan bahwa perubahan yang dihasilkan akan membawa manfaat jangka panjang. Di sisi lain, memilih untuk berhenti berarti melepaskan kesempatan untuk pertumbuhan dan perubahan, meskipun mungkin menawarkan kenyamanan sesaat.

Pada akhirnya, keputusan untuk terus maju atau mundur adalah keputusan pribadi yang harus diambil dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Namun, penting untuk diingat bahwa tantangan adalah bagian alami dari proses pertumbuhan dan perubahan. Seperti yang diungkapkan oleh Darwin, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan meskipun menghadapi berbagai tantangan adalah kunci untuk bertahan dan berkembang dalam dunia yang terus berubah ini. (*)


*) Sekretaris Bidang Riset, Teknologi dan MSDM PCPM Sidayu

Share:

Refleksi Senja: Menemukan Arti Cinta di Balik Secangkir Kopi

 

Oleh: Mohammad Adi Setyabudi  

Kala senja tiba, aku duduk santai di bawah rindang pohon asam yang terletak di bawah jembatan, ditemani angin sepoi-sepoi yang selalu kuanggap sebagai kenikmatan tersendiri. Di hadapanku, tiga cangkir kopi yang telah diseduh beberapa jam lalu. Kopiku sengaja kubiarkan lama, sebab tak ada yang lebih hangat dari tubuh yang kehilangan pelukan. Di tengah kebosanan yang mendera, seorang pemuda bertanya, "Apa itu cinta?"

Pertanyaan itu membuyarkan lamunanku, membuatku menatap heran pada pemuda tersebut. Dia adalah seorang yang baru saja patah hati karena perpisahan yang sangat rumit.

"Apa yang akan kita diskusikan?" tanya temanku singkat.

"Aku tidak ingin berdiskusi, tapi aku memiliki permasalahan yang membuat perasaanku gundah," jawab pemuda itu, yang inisialnya adalah IV.

"Apa yang membuatmu resah, kawan?" tanyaku.

"Bukankah hal ini terlihat lucu?" jawabku lagi dengan sebuah pertanyaan.

Seiring waktu berlalu, kami terlarut dalam canda tawa, seperti tiga pemuda lugu yang mengenang masa-masa konyol yang pernah kami lalui. Nostalgia membawa kami pada kenangan asmara muda. Namun, tulisan ini bukan tentang kisah cinta temanku, melainkan tentang sesuatu yang dialami banyak orang dan mencoba menyampaikan perspektif dari seorang pemuda lugu ini.

“Lantas, bagaimana kita menguraikan arti cinta tersebut?” tanyanya penuh harap.

Aku terdiam sejenak. Temanku kemudian menjelaskan hal dasar yang pernah dipahami sebelumnya. Ia mengutip sebuah buku: suatu ketika Plato bertanya pada gurunya, Socrates, “Apa itu cinta sejati dan bagaimana menemukannya?” Sang guru menjawab, “Ada ladang gandum di depan sana. Berjalanlah tanpa menoleh ke belakang atau berjalan mundur, kemudian ambillah satu ranting yang kamu anggap paling menakjubkan. Artinya kamu sudah menemukan cinta sejati. Tetapi jika kamu mengambil satu ranting di belakang yang kamu pikir lebih menakjubkan, maka kamu gagal menemukan cinta sejati itu, karena pasti akan ada banyak ranting yang kamu anggap lebih menakjubkan lagi di depannya.”

“Wow,” timpalnya dengan tertawa kecil.

“Jika dia tulus denganku, aku ingin kau mencintaiku dengan membabi buta, seperti sebilah belati yang ditikamkan Juliet ke dadanya sendiri dan membuatnya menjadi abadi. Momen itu tidak menciptakan komitmen, melainkan momen itu hanyalah komedi,” lanjutnya.

“Wah,” jawabku sambil mengisap rokok yang menampar wajah kesedihan.

Yang ingin kusampaikan adalah bahwa cinta dan keyakinan merupakan kebutuhan setiap manusia. Sementara itu, kita juga mengetahui bahwa kebutuhan setiap manusia berbeda, sesuai situasi dan kondisi masing-masing. Namun, ada satu hal istimewa yang dimiliki manusia dibandingkan makhluk lain, yaitu "pikiran". Hal yang hanya bisa dipahami oleh diri sendiri, hal yang tak bisa dipenjarakan, hal yang menjadi representasi mutlak. Semua orang pasti memiliki kenangan dalam setiap ceritanya. Hal yang kau alami saat ini akan menjadi arsip penting, bahkan pengalaman yang lebih baik. Jangan sampai kegagalan membuatmu lebih buruk dalam bertindak. Sejatinya, gagal itu tidak ada. Gagal hanyalah cara kita memberi nama pada hasil yang sesuai kehendak Tuhan namun tidak sesuai keinginan kita.

“Wussshhhh,” rokokku menyala.

“Belajarlah dari langit itu,” kataku sambil menoleh ke barat. “Senja itu mengisyaratkan kepada kita untuk mendefinisikan satu arti cinta dalam bentuk sederhana. Senja juga lebih elok dalam caranya berpamitan.”

"Kuharap ini tidak memuaskanmu, namun di balik semua itu kau akan mencari pemahaman sampai kau puas dengan sendirinya," pungkas ku, menandakan ingin menyudahi percakapan.

Sore itu, di pertemuan meja paling senja, kopi yang kuminum terasa sangat berbeda. Kami sedang menjahit luka dan merayakan perpisahan. Setelah itu, kami pun melanjutkan bertukar kisah hingga larut malam. Semoga kelak aku bisa bertemu dengannya sekali lagi, tentu setelah menjadi manusia yang berbeda, setidaknya untuk saat ini.(*)

*) Penulis adalah Sekretaris Bidang Hikmah dan Hubungan Antar Lembaga PCPM Sidayu, Gresik, Jawa Timur.



Share:

Foto Bersama Pimpinan Pemuda Berkemajuan

Foto Bersama Pimpinan Pemuda Berkemajuan
Satukan langkah, wujudkan pemuda muhammadiyah berkemajuan khususnya wilayah Sidayu

Podcast Pemuda Berkemajuan

Apakah Grassroot sudah aman? Pasca Pemilihan umum tahun 2024

Program Unggulan Tiap Tahun di Bulan Ramadhan

"Cukur Rambut Gratis" bersama Pemuda Muhammadiyah Sidayu, Gresik

Recent Posts